Header

Header

Saturday 4 June 2016

Rain To Viona


                       




Rain To Viona


Sorak sorai para siswa terdengar ramai dari luar kelas 9c. Ya.. Mereka sedang melakukan ritual holaholo ( tarian berputar ). Hal seperti ini sudah biasa mereka lakukan ketika melihat sesobek kertas putih yang menempel di luar jendela kelas dengan deretan nilai hasil try out kemarin. Kecuali gw. Gw lebih suka diem di dalem kelas sambil nutup kuping. Bagi gw nilai yang ada di depan kelas sama sekali ga ada gunanya atau gw nya aja yang ga berguna. Sejauh ini nilai gw paling rendah di kelas 9c. Jadi tanpa gw melihat hasil try out di depan kelas, gw udah tau hasilnya. Tapi untuk hasil try out terakhir ini gw berharap banget nama gw jangan ada di urutan terakhir, di sisi lain gw jg punya rasa optimis. Bahwa dari 35 siswa di kelas 9c gw setidaknya ada di urutan 34 lah. Gini" gw juga bosen ada di urutan terbawah muluk.
JEDDAARRR!!! JEDDOORRR!!! JEDDEERR!!!
Tiba" tiga cowok remaja dengan style rambut yang berbeda beda menghakimi meja coklat yang lagi gw buat sandaran kepala.

" apa apaan nih..? "
" gilak... Lo emang gilak. " ( kata remaja berambut belah tengah )
" awesome !!! " ( di susul remaja berambut ala militer )
" kawai !!! " ( di akhiri kata oleh remaja berambut kriting )
" dari dulu gw paham, lo bertiga itu orang yang aneh, tapi ga perlu kyk gini juga ke gw "
" dan kita tauk, selama ini nilai lo juga yang paling rendah di kelas ini " ( kata remaja berambut belah tengah dengan gaya angkornya )
" betul !!! " ( saut kedua remaja berambut kriting dan remaja berambut militer dengan tegas ).
" gw masih ga paham kalian mau apa, tapi gw minta satu, kalian pergi dari meja gw dan lo jul ( remaja berambut kriting ) lepasin tangan lo dari tetek gw, ini menjijikan.
" oh.. Sorry2 sah.. Gw suka reflek " ( saut panjul/ remaja berambut keriting ).
" kita ga akan pergi sebelum lo kasih tau rahasia di balik semua ini. ( kata remaja berambut militer )
" apa yang perlu gw jelasin ke kalian bertiga ? "
" tentang.... " ( kata remaja berambut belah tengah )
" misteri.... " ( di susul kata dari remaja berambut keriting )
" kenapa lo bisa di peringkat 10 besar !!! " ( dilanjutkan remaja berambut militer dengan power volume max, sampe2 gw mampu melihat amandelnya yg ada di dalem goyang2 ketika dia berseru ke gw ).
" what the fu*k !!! kalian ga bohong kan? "
Lalu mereka bertiga hanya senyum gaje ke arah sudut wajah gw yang lagi panik.
" oke... Ini ga lucu sama sekali kalo lo bertiga mau buat lelucon ke gw, paham? Tapi jika kalian ga bohong gw bakal neraktir lo bertiga bakso pentol ( cimol ) + es tawar, ingat..+ ES TAWAR ".
" kok es tawar sih... ( saut remaja rambut keriting )
" uang jajan gw udah abis jul, ini kalo kalian ga percaya " ( sambil njembreng bibir dompet levis warna coklat tua ).
" bukan itu, gigi gw banyak yang bolong, jd klo minum es suka ngilu " ( saut panjul/ remaja berambut keriting )
" kenapa lo ga mati sekalian aja klo minum es ( kata gw dalam hati ) oke gw ralat, cimol + air tawar, gimana jul? "
" udah lo ga usah ngeladenin cowok setengah mateng kyk dia " ( saut remaja berambut belah tengah )
" sekarang lo keluar, tengok nama lo ada di deretan nomer berapa, cepet. " ( kata remaja berambut militer ).
" oke "

Di antara sorak sorai siswa yang menyelimuti hasil nilai try out terakhir. akhirnya gw masuk ke dalam keramaian tersebut, ternyata di dalam kerumunan seperti ini banyak moment yang gw dapet. Di dalam kerumunan yang ramai ini, terdapat siswa yang menangis di dalamnya, dan juga tidak lupa ada siswa yang ga mau kehilangan kesempatan berwirausahanya. Yaitu mereka menjual tisu buat siswa yang bersedih di dalam kerumunan yang padat ini.
Akhirnya setelah melewati tawa, tangis para siswa dan siswa yang mendadak menjadi tukang asongan. Akhirnya gw berada di depan kertas putih dengan deretan nama dan nilai hasil try out ke-5 atau terakhir. Mata gw seolah kepo dengan huruf yang bertuliskan " SAHIDIN " sehingga mata gw terus mengscroll dr urut nomer satu ke selanjutnya. Urut nomer delapan dengan nama " SAHIDIN " udah terlihat jelas oleh mata gw, tanpa sadar mulut gw menjerit layaknya jeritan perempuan yang sok mengetahui bahwa dia mempunyai kumis setebal 3 cm dengan panjang 11 cm dengan warna hitam pekat menempel di bawah hidung setelah bangun tidur. Dan pagi ini seolah sereca harapan kecil gw tadi terdengar oleh tuhan. Tanpa sadar gw juga melakukan tarian holaholo, layaknya cowok tanpa tulang, gw menari dengan elastis di depan kertas putih hasil try out.

" woy !!! Gimana, gw ga bohongkan? " ( kata indra/ remaja berambut belah tengah dari belakang tubuh gw yang sedang menari tarian holaholo ).
" wehh.. Iya nih, gw masih ga percaya ama peringkat gw kali ini, ya.. Meskipun ini cuma try out, tapi gw cukup bahagia. Oh iya.. Kemana kedua tuyul lo itu? ( panjul dan kiki/ remaja berambut ala militer ).
" mereka berdua lagi ke kantin, gw kasih tau dong rahasianya apa? "
" rahasia? "
" iya.. lo kan ga pernah kyk gini sebelumnya, bahkan buat ikut belajar kelompok aja, lo ga pernah hadir "
" eemmmzzz... Itu cukup gw aja yang tau "
" wah resek lo.. Bagi tau buruan, biar entar ujian nilai gw jg bisa bagus "

Dan sebelum gw menjawab pertanyaan dari indra dengan pertanyaan yang sama ke gw. Tiba" wali kelas masuk ke kelas, dengan sekejap semua murid kelas 9c yang tadinya ramai di luar menjadi berbondong bondong masuk kelas, termaksud gw juga.


" perhatian semuanya, hasil try out kelima atau terakhir sudah keluar. Dan ujian tinggal menghitung hari. Jadi, karena ini try out terakhir, artinya les empat hari nanti juga terakhir, yang akan di mulai hari ini sehabis pulang sekolah. Jadi jangan lupa sholat dan makan siang terlebih dahulu. Jam satu sudah masuk. Dan seperti kemarin2, ruang les kelas A sampai B di tempati anak yang peringkat 10 besar pada try out kemarin. Dan peringkat 10 kebawah akan menempati ruangan kelas C dan seterusnya. Paham anak anak !!! ??? "
" paham bu.. !!! " ( saut satu kelas dengan semangat ).
" bagus... Jika ada yang ingin di tanyakan datang ke kantor meja saya, sekarang kalian bisa bersiap siap untuk les nanti siang. "

Dan setelah wali kelas menerangkan semuanya dan pergi, gw baru sadar oleh sepengal kata kata yang beliau berikan. Yaitu.. " PERINGKAT 10 BESAR MASUK RUANG KELAS A DAN B. Yang mana gw tau betul, kelas tersebut ga ada manusia yg semacam gw. Setau gw, ruang les kelas A dan B itu semacam kumpulan manusia yang telah di program untuk tidak mendapatkan nilai di bawah delapan. Tapi sebaliknya.. Dengan gw. Seolah gw di program untuk ga bisa dapet nilai delapan. Yeah... Gw tau itu. So.. Siang ini bisa di bilang gw bakal kejebak di kelas dengan manusia" berotak robot. Gw cuma bisa berharap gw masih bisa ngikutin teknik belajar mereka.

Tap... Tap... Tap ... ( suara sepatu gw yg mulai masuk ruang les baru, yaitu kelas 9A ) yg gw liat pertama adalah, kelas ini bersih. suasana kelas 9A beda banget ama suasana kelas les gw yg sebelumnya yaitu kelas 9F. Kali ini seolah gw di paksa buat ngelihat kebalikan dari kelas sebelumnya. suasana yang tenang dengan buku pelajaran yang udah stay di atas meja para siswa, semakin membuat gw ragu buat mengikuti les di kelas ini. Bahkan siswi di kelas ini pun terlihat serius belajar sebelum les di mulai, dan ini beda banget ama kelas les gw sebelumnya, yg mana para siswi lebih mentingin maskara dari pada buku pelajaran les mereka. Dan kebalikan selanjutnya yaitu sebelum les di mulai para cowok di kelas 9A terlihat tenang sembari mengerjakan latihan soal yg menurut mereka masih kurang, dan di kelas sebelumnya para cowok lebih suka konser bersama dengan suara kenalpot bemo mereka atau memakan makanan bersama sama di sudut kelas. Udah terlihat banget kan perbedaanya yg teramat buat gw semakin ragu.

Bhag!!.. ( gw menaruh tas di salah satu kursi yang paling belakang pojok kanan ). Tujuan gw yaitu agar gw ga terlalu mencolok ketika les di mulai. Terik matahari semakin meninggi disusul juga para murid yang mulai memasuki kelas les. Ruangan semakin di penuhi oleh para murid kecuali tempat duduk di sebelah gw. Satu"nya kursi yg masih kosong. Gw berfikir kalo jangan" gw duduk sendirian atau ini bangku kosong kayak yg di film horror di tv. Oh... No.. Gw mulai kehilangan akal waras.

Tiba2 ada dua cewek yg berdiri di depan daftar nama murid les 9A. Dengan heran mereka membahas tentang sahabat les mereka yg pindah kelas karena tergeser oleh keberadaan gw.

" eh.. Sin, sini deh lo lihat "
" lihat apa? "
" ada yang aneh ama daftar nama murid les di kelas kita "
" ah masak sih.. Coba liat "
" iya kan.. "
" kok nama wanda ilang? "
" maka dari itu, dan yang ada malah nama nih cowok "
" SAHIDIN ??? , siapa sih dia ? "
" yg gw tau, dia murid kelas 9C tapi kayaknya ga mungkin deh, dia bisa ngeser wanda, setau gw dia itu selama ini berada di kelas les 9F, lo tau sendiri kan sin.. Gimana isinya anak anak yang ada di kelas les 9F... " ( kelas les 9F berisikan anak anak yang memakai handsaplas bukan di tubuh yang terluka, melainkan di celana mereka, fungsi untuk asesoris, selain itu mereka lebih suka memakan mie instan mentah.. Dan yang paling seramnya lagi. Mereka memakannya beramai ramai tanpa CUCI TANGAN. )

Kringg!!!!... Kringgg!!!... Kriiiinngggg!!!!.... ( bunyi bel sekolah ).
Para murid bergegas duduk diam dan di susul guru bahasa indonesia memasuki ruangan.

" selamat siang semuanya "
" siang bu... " ( jawab kompak satu kelas )
" berdoa di persilahkan "

satu kelas menundukkan kepala kecuali gw. Gw masih tengok kanan kiri. Gw penasaran ama yg duduk di sebelah gw ini siapa. Apa dia seperti mr. Bean, apa dia seperti patrick, atau dia seperti naruto. Gw terus menebak nebak. Tapi yg gw harapkan dia cerdas biar bisa bantu gw di ruangan neraka ini. Tapi setelah berdoa selesai pun dia tak kunjung datang. Gw pasrah, gw cemas, dan pengen pipis.

Guru bahasa indonesia mulai memflashback kembali materi yg pernah beliau ajarkan di setiap kelas. Tapi kali ini beliau menerangkan kembali dengan slow motion dan lebih detail. Selagi gw lagi nulis yg ada di papan tulis tiba tiba suara gedoran pintu terdengar oleh satu kelas.

Tok...tok...tok....!!!! ( suara ketokan pintu kelas )
" iya masuk " saut guru bahasa indonesia yg sedang menulis di depan papan tulis.
Dengan cepat pintu terdorong oleh sepotong tangan, pintu pun terbuka setengah , lalu gadis berambut panjang masuk dan menghadap guru bahasa indonesia yg sedang berdiri di depan papan tulis.

" maaf buk, saya habis selesai sholat. "
" oh iya.. Silahkan duduk "

Lalu gadis tersebut seolah mencari kursi yg masih kosong, dan akhirnya tatapan matanya mengarah ke meja yg gw tempati. Perlahan dia mengarah ke meja gw sembari tersenyum kepada sahabatnya yg sedang duduk di meja nomer dua dari depan.
Greekk... !!! Dia mengeser kursi di sebelah gw lalu duduk.

" sebelumnya saya ga pernah lihat kamu di kelas ini ? " tanya dia ke gw dengan tiba2.
" hehehe... Tapi gw bukan anak baru kok, kenalin gw sahidin " sambil menyodorkan tangan gw ke arah dia, lalu dia membalas dengan mengengam salam tangan gw dan berkata.
" saya viona elsa darganto "
" emm.. Pasti nama kamu yg belakang itu nama ayah kamu ya? "
" iya kok kamu tau "
" iya, soalnya kalo nama perempuan ada nama laki2nya bisa di pastikan itu nama ayahnya atau ga nama kakeknya, atau ga lagi nama buyutnya "
" hahaha... Kamu nih bisa aja nebaknya, btw... Kamu gokil padahal kita baru kenal "

Lalu dia tersenyum ceria. Saat dia tertawa kelopak matanya indah banget, di tambah pipi chubbynya yg memerah ketika ketawa. Bola matanya yg hitam seperti ada serpihan kaca yg menghiasinya. Selepas berkenalan tiba2 guru bahasa indonesia mendengar ketawa dari viona lalu mengedorkan papan tulis sembari berkata " bisa diam tidak!!! ".
Dan dia ama gw mendadak akward.

Akhirnya jam yang berada di atas papan tulis menunjukan pukul 4 sore, disusul bel yang berbunyi nyaring, menandakan les telah usai. Dengan segera semua murid bergegas memasukan buku pelajarannya kedalam tas lalu beranjak keluar kelas.

" hey..... Tunggu " *suara viona ke gw yang lagi berjalan menuju gerbang keluar.
" iya? Ada yg bisa gw bantu "
" ga ada, gw cuma mau tanya, kamu hari ini keburu mau pulang kah? "
" emmm.... Biasanya sih gitu.. Kalo ga ada acara. "
" tapi kali ini ga ada kan? "
" kyknya ga ada, emang kenapa sih? "
" ikut aku ke rumah pohon yuk, kali ini aku yg teraktir jajannya, gimana? "
" serius? Entar kesorean lagi pulangnya kamu "
" ga kok, aku di rumah sendiri, aku lg pengen aja ngilangin beban yg ada di dalem kepala, ya meskipun ga akan semudah menghapus tulisan di papan tulis, tapi setidaknya duduk sore di rumah pohon bisa menjeda rasa itu, gimana kamu mau kah ? "
" kalo kamu yg neraktir sih mau mau aja hehehe... "
" oke let's go.. "
" eeeiiittt... Tunggu, tapi gw ga bawa motor "
" tenang, gw bawa kok, tuh... " viona sambil nunjuk salah satu motor yg ada di parkiran sekolahan.
" what... Itu motor kamu? "
" iya... Kenapa? Ada yg salah kah? "
" ga sih... Tapi itu kan motor cowok "
" emang ga boleh ya cewek semanis gw naik motor ninja ?? "
" kwkwkw.... PD amat "
" hahaha... Ayok buruan keburu sore entar "
Setelah di depan motornya viona gw ama dia malah saling melempar tatapan, seolah olah bahasa tatapan viona ke gw mau ngomong, " cepet kamu yang di depan ". Setelah berberapa detik cuma berdiri di depan motornya viona, akhirnya viona bersuara.
" ayok... "
" ayok kemana? " * saut gw, layaknya orang tanpa dosa
" hemmmzz... Kamu yg di depan "
" gw??? "
" kamu ga bisa naik motor ? "
" bisa kok, cuma ada sedikit masalah sih "
" apa ? "
" coba liat, motor kamu ama aku kyknya ga bersahabat, buktinya dia tinggi banget "
" hahahaha... Ya ampun aku sampe lupa kalo kamu itu pendek hahaha, ya udah aku yg boncengin kamu, ayok naik "
" iya.. ( memendam sejuta rasa malu )

Entah kenapa disepanjang jalan, orang orang menatap kearah gw dan viona yg lg asik naik motor, yang jelas saat di boncengin viona pake motor ninjanya, gw seperti cowok terculun didunia. Gimana engak, viona pake helm trile dan jake kulit coklatnya ditambah postur badannya yg emang tinggi berkat keturunan keluarganya mungkin menambah pantes saat naik motor ninja warna hijaunya, sedangkan gw,.. Bagaikan lalat yang menempel di selebor.

Suara keras peluit dari juru parkir menggiring viona untuk memakirkan motornya di sudut pojok yang masih kosong. Lalu laki laki berompi orange dengan peluit yang dikalungkan di lehernya memberi sepotong kertas kecil untuk viona.

Seterusnya langkah kami mulai menuju kesebuah tempat, tempat yang sudah kita rencanakan dengan mendadak sepulang sekolah tadi. Rumah pohon... Yeah itu dia. Dengan tinggi kurang lebih tujuh meter serta tangga yang memutar dikelilingi lampu kecil yang bermacam warna kian menambah sempurna rumah pohon ini. Sebelumnya gw juga pernah kesini, tapi ga tau kenapa sore ini rumah pohon yang menurut gw biasa biasa aja, sore ini malah jadi kebalikannya...

Langkah viona yang berada di depan gw seolah menyihir langkah dari kaki gw buat ngikutin dia dari belakang.
Tap.. Tap... Tap... Satu persatu anak tangga gw lalui, tanpa sadar gw udah berada diatas. Dari sudut ini momentnya pas banget. Langit setengah redup dihiasi ribuan bola lampu dari perkotaan dan rumah. Lalu gw ngelihat viona yang posisinya ada di samping gw. Dia memejamkan mata, lalu seolah olah udara di sekelilingnya hanya miliknya sendiri, berberapa kali gw ngelihat helai demi helaian nafas yang viona tarik dari hidung dan dikelurkan dari mulut, gw menggambarkan dia seperti tumbuhan yang sedang di siram air segar, sedangkan gw cuma hama tanaman yang sedang menggamati tumbuhan tersebut dari jarak dekat. Dengan sekejap mata viona yang tadinya terpejam dengan lepas tiba tiba membuka dengan cepat lalu menatap ke arah gw yg memanggil dia.

" vin.. "
" iya.. "
" kamu lagi ngapain? "
" sedang menikmati hidup "
" emang selama ini kamu ga menikmati hidup kamu? " *tanyaku.
" ceritanya panjang, aku yakin kamu ga akan mau denger. "
" siapa bilang??? "
" aku ga yakin cerita kyk gini ke kamu "
" tapi aku yakin kamu sebenarnya mau cerita ke aku, itu sebabnya aku ada disini, iya kan? "
" apa kamu benar benar mau dengar, ? "
" iya vin... Apapun itu. "
" sebelum aku ceritain semua ke kamu, aku pengen tau pendapat kamu. "
" pendapat??? Inikan ga lagi belajar kelompok vin "
" ini aku serius... "
" hehehe iya deh, apa pertanyaannya? "
" apa yang bakal kamu lakuin saat kamu menggetahui sebuah rahasia besar dalam hidupmu yang ga pengen kamu ketahui? "
" apa ya... Eemmm... " *sambil garuk garuk kepala.
" kamu ga tau ? " *tanya viona dengan wajah redupnya
" tau kok, semisal aku tiba tiba menggetahui rahasia besar didalam hidup ku bahwa aku adalah seorang robot yang tidak bisa merasakan apa itu sakit, pasti aku akan tetap menjadi robot dan tidak akan pernah merubahnya. Terkecuali ada yang mampu menaruh hati di antara dingin dan panasnya setiap besi di tubuhku, pasti aku akan mampu merasakan sakit. Gimana? " *gw senyum lebar ke viona.
" terus apa yang selanjutnya kamu lakuin sebagai manusia robot jika kamu ternyata berhasil mempunyai hati dan mampu merasakan sakit? " *tanya viona.
" ya... bakal jadi cerita menarik jika itu bener bener terjadi. aku bakal melindungi orang yang aku cintai sampai dia tidak bisa merasakan apa itu rasa sakit. dan pastinya dunia ini akan mempunyai berita yang populer di setiap paginya karena manusia robot. "
Lalu viona menggalihkan wajahnya ke arah matahari yang mulai senja, dan tangannya mulai menunjukkanku ke sebuah lapisan tipis cahaya matahari yang sedikit malu malu untuk terbenam bersama pekatnya malam.
" indah ya sah? andai saja kehidupanku indah seperti matahari yang terbenam itu.. tanpa sebuah rahasia yang menyelimuti di setiap harinya, dan pasti sekarang aku tidak perlu berada disini " *viona senyum kaku ke arah gw
" apa itu artinya kamu ga bersyukur dengan kondisi saat ini? "
" awalnya aku bersyukur banget dengan kehidupanku, tapi sekarang aku merasa bahwa aku cuma manusia yang hidup selama 14 tahun dengan sebuah rahasia besar. "
" kamu bicara apa sih? Aku masih ga ngerti "
" kemarin aku cekcok ama kak dian, dia kakak pertamaku "
" iya terus??? "
" sebenarnya cuma masalah sepele sih, cuma gara gara kemarin pas hujan lebat, aku lupa ngambil baju kerja dia yang ada di jemuran teras rumah. iya sih itu kesalahan aku juga karena teledor ga sadar kalo sore itu hujan, eh aku malah ketiduran "
" yaelah cuma gitu doang vin? Ga usah sampe galau kyk gini banget kali "
Lalu gw mulai tertawa kecil, namun wajah dari viona malah makin murung dan sedih. Dan gw panik, disusul suara ketawa gw yang mulai berubah menjadi sebuah pertanyaan.
" vin? Viona??? kamu kenapa? Bukan maksud aku buat bikin kamu sedih "
" harusnya kamu ketawa saat bener bener lucu, "
" tapi bagi aku itu lucu, kalo kamu galau sampe kyk gini cuma gara gara hal kyk gitu. "
" aku belom selesai cerita "
" serius??? knpa tadi berhenti ceritanya?
" aku ragu "
" ragu kenapa? "
" aku ragu kalo kamu bukan pendengar terbaik disaat aku cerita "
" percaya... aku mau kesini ama kamu, itu karena aku siap jadi sahabat terhebat kamu, jadi ceritakan apa yang pengen kamu ceritakan. "
" makasih ya sah, sebelumnya aku pernah baca puisi kamu di mading sekolah yang berjudul SIAPA AKU, dan itu bagus banget, sampe sampe aku pajang di dinding kamar, dan tadi siang aku bisa duduk ama penulis puisi itu di kelas les 9A, dan hebatnya lagi sore ini aku bisa menyaksikan terbenamnya matahari bersama penulis puisi itu, dan sialnya penulis itu ga cukup tampan hehehehe... "
" buset dah... abis di sanjung tinggi tinggi langsung di smackdown ini namanya "
" hehehe bercanda " ( senyum lepas viona )
lalu dua pramusaji dengan seragam khas birunya memberi dua porsi nasi goreng + beef bakar sambal balado + es teh untuk pelengkap. viona dan gw segera menyantap di atas rumah pohon dengan temperatur angin yang cukup bikin mata jadi mau tidur.
" enak ya vin... " *kata gw
" kamu kalo makan bikin orang mau makan juga, lahap banget "
" gw laper, tadi pas istirahat gw ga makan "
" kasian amat hahaha, puasa apa? "
" lebih tepatnya uang gw abis hahaha "
" hahaha jadi gw ga salah dong aja kamu kesini "
" tepat banget malah "
" hahaha dasar manusia aneh "

sembari curcol kecil kecilan yg ga jelas ke viona, langit mulai gelap, dan lampu lampu semakin terang, berberapa kali suara burung burung gereja terdengar. disamping itu sajian dari pramusaji telah kami esekusi dengan bersih tanpa sisa, hanya meninggalkan piring dan gelas yang mulai kotor.

" udah jam 18 lebih dua menit nih sah " *kata viona.
" iya nih... belom mandi juga "
" ayok kita pulang aja gimana? "
" aku ikut kamu aja sih.. "
" yaudah ayok kita pulang "

hanya menempuh waktu kurang lebih dua puluh menit buat nyampe kerumah gw dr rumah pohon, akhirnya gw sampe di depan rumah. gw turun dari motornya viona yang tingginya kayak punggung onta dengan teknik parkour, tujuannya buat terhindar dari cider atau gw nya aja yg cari penyakit.

" ga mampir dulu vin? " *tanya gw
" ga ah, udah bau acem gw, lain kali aja kalo pas udah wangi "
" ya udah, btw td lo belom cerita seluruhnya ke gw "
" besok aja pas les "
" beneran??? "
" iya serius "
" ya udah hati hati ya vin, dan thanks banget ya buat teraktirannya "
" seharusnya gw yg berterimakasih ama lo "
" ya udah terserah kamu aja, hati hati ya.. "
" ok "

dengan cepat dia mulai menghilang ditikungan sebrang jalan.
langkah gw segera kearah pintu kayu warna coklat, disusul tangan yang mulai mendorong pintu kedalam.

" assalam'muallaikum ??? sahidin pulang "
" wallaikum'sallam, tumben pulangnya maghrib " *tanya nyokap
" iya mah, soalnya hari ini banyak banget kejutan yg sahidin alami, terutama tadi pas sahidin mau pulang sehabis les, ada cewek cantik banget tapi dia agak tomboy gitu sih, ngajak sahidin ke rumah pohon, ya bisa dibilang kencan mendadak gitu mah " *gw sambil senyum senyum gaje.
" oh jadi itu cewek yang ngajak kamu jalan, serius ? "
" iya mah, knpa sih ga percaya banget ama sahidin, gini gini sahidin juga keren kali mah di sekolahan "
" ya mamah cuma ga nyangka aja sih tuh cewek seleranya ga banget "
" mamah !!! " *gw cemberut
" coba deh sekarang kamu ngaca "
" argghhh !!! mamah jahat banget ama anak sendiri, oke fine ! "
lalu tanpa sepatah katapun nyokap narik tangan gw ke depan kaca yang menyatu ama lemari baju gw.
" coba perhatiin baik baik "
( lalu gw ngaca dengan raut wajah jengkel )
" apaaaaaa !!!! Tidaaaaakkkkk !!! " *gw menjerit keras.

setelah ngaca perasaan gw terguncang amat keras setelah melihat segelintir upil yang sudah rapuh mengglayut glayut dibawah hidung, rasa emosi gw tadi berubah menjadi penyesalan, dan sore ini yang ada di pikiran gw adalah, tertuju kepada kantungnya doraemon, seolah olah bibir gw pengen menjerit " TOLONG AKU DORAEMON ". tapi disisi lain gw berfikir itu ga akan ada gunanya, dan gw pengen mati banget sore ini. setelah gw membersihkan dengan cepat, disisi lain gw ngelihat ekspresi nyokap seolah olah ketawa di dalam hati dengan puas, jika dituliskan jadinya gini " HUAHAHAHAHAHAHA !!! " layaknya raksasa yang dikitik kitik. Dan gw semakin pengen mati banget. tapi hipotesa gw salah tentang nyokap. nyatanya dia malah nenanggin gw sambil bilang.

" udah ga papa, dia kan pake helm, lagian kan tadi pas nganter kamu pulang langit udah gelap, jadi mama bisa mastiin dia ga liat, ya udah cepet gih mandi, abis itu sholat, keburu isya "

dan gw berharap banget setelah nyokap bilang kyk gitu ke gw, perkataannya bisa menjadi nyata. dan gw lekas mandi dan sholat.

gw memulai malam ini dengan agak berbeda dr malam malam sebelumnya. gw belajar lebih giat agar bisa ngikutin les di kelas 9A dengan lebih baik dan memastikan gw emang layak berada di kelas tersebut.

rumus demi rumus gw simpen di otak, bahkan berberapa kali gw mencoba ngoceh ngoceh sendiri sambil menyebut satu persatu formasi rumus yang ada di modul. gw mulai menutup buku setelah jam dinding mulai menunjukan pukul 11 malam. dan gw mulai beranjak tidur dan sebelum tidur gw berdoa, tapi doa gw kali ini bisa dibilang doa yang paling langka dikalangan persilatan. gw berdoa agar besok viona ga liat upil gw yg tadi sore atau kalo dia udah emang terlanjur liat gw berharap malam ini dia gejedot agar dia lupa ingatan, dengan begitu besok gw aman.

Pagi ini cuaca ga bersahabat, jalanan menuju kesekolah dibasahi air hujan, ditambah petir di pagi ini mulai membabi buta. iklim ekstrim mulai menghantar gw ke sekolahan. bermacam jas hujan lalulalang di semua sudut jalan. Akhirnya sepatu hitam yg lumayan basah yg gw pake dr rumah telah memijaki keramik kelas.

" wolaa !!! " "jeritan panjul yg datang dr balik pintu kelas.
" kaget gw !!! " "seru gw ke panjul.
" hahaha tuh dicari viona, dia ada dikantin lagi makan "
" di kantin?? mau ngapain dia nyari gw "
" ga tau, cieeee mentang mentang di kelas les baru udah punya gebetan, cieee "
" muke gile lo... gw cabut ke kantin dulu "

bener kata panjul, viona lagi duduk sendirian sambil di temani teh hangat ama soto ayam.


" hai... "
" ehh... Sini sah, udah makan belum? "
" udah kok "
" tadi gw nyari lo tapi kata panjul lo belom berangkat "
" iya soalnya tadi gw neduh dulu, tadi petirnya kenceng banget, gw paling takut ama petir jadi berangkatnya mepet deh, oh iya nyari gw kangen ya "
" hahaha ga mungkin lah gw kangen ama cowok yg ga tampan "
" diperjelas banget kata kata ga tampannya "
" hahaha biar greget "
" vin lo kemarin belom cerita ama gw, dan abis lo cerita gw pngen tanya ke lo "
" ga ada yg pengen gw ceritain kok "
" bohong "
" beneran, kamu pengen tanya apa ke aku ? "
" kemarin pas berhenti didepan rumah gw, lo ngelihat ada yg aneh apa ga dr muka gw? "
" emmm sekilas ada sih "
gw mulai panik, dan gw panas dingin, dan kali ini gw berharap banget doraemon ada di samping gw buat ngebantu kondisi saat ini.
" lo tadi malem ga kejedot ya vin ? "
" kejedot??? "
" iya.. Kejedot tembok atau salto di wc gitu "
" kok kamu jahat banget sih... "
" ga gitu, gw cuma pengen mastiin lo sehat sehat aja apa ga? "
" oalah, cieeeee so sweet banget "
" ga usah salah paham "
" iya iya... gw sehat sehat aja kok "
" celaka... Tamat riwayat gw kali ini " *dalam hati gw.
" hai.. lo knpa sah? "
" ga papa, kemarin apa yg aneh dr muka gw ? "
" emmmm... muka kamu ga tampan "
" cuma itu doang? "
" iya emang ada yg lebih aneh ya? "
" ga sih.. Hehehehe "
" dasar orang aneh "
" hehehehe "

bel masuk pagi ini nyaring banget, membuat semua siswa tergiring buat lekas masuk kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya. ditambah les yang membuat otak gw panas, kalo di ibaratkan kyk panci air yg mendidih. semuanya terlewatkan setelah jam mulai menyentuh pukul 4 sore. tapi lagi lagi air yang turun dari langit masih setia kepada jalanan, berberapa siswa ada yg berteduh dan ada juga yang langsung pulang dengan jas hujannya. termasuk gw, gw pulang karena bawa jas hujan.

Setelah berberapa menit berjalan di antara serbuan dari air hujan gw ngelihat ada orang yang lagi berjalan tanpa payung ataupun jas hujan. semakin dekat gw agak menggenalinya, dia berjalan lebih lambat dari langkah gw, semakin dekat gw melihat sosok yg ga asing, gw lari ke arah dia sambil teriak. " VIONA !!! ". dia menoleh dan berhenti.


" lo ngapain hujan hujanan... " *tanya gw.
" gw bosen "
" bosen kenapa??? "
" gw bukan gw sah... " *seketika viona nangis, air matanya bahkan hampir ga bisa gw liat karena campur jadi satu bersama air hujan.
" lo ngomong apaan sih? " ( lalu gw mencopot jas hujan yg gw pake, gw jembreng tepat di atas kepalanya meskipun gw ngelakuinnya dengan jinjit jinjit kesusahan karena postur viona yg ga seimbang ama postur tubuh gw. )
" gw bukan gw sah... " *lagi2 viona menggulang kata kata yg sama sambil tetap menangis.
dan gw cuma bisa ngelihat viona dr dekat sambil jinjit memayunginya memakai jas hujan. Dan dari sudut ini gw ngelihat dia bagaikan bunga yang layu di tengah hujan badai. akhirnya gw mulai memberanikan diri buat tanya.
" lo bisa ceritain semua itu ke gw vin, gw akan ngebantu sebisa gw "
" gw bukan gw sah.... dan yang dibilang kakak gw pas kemarin itu masih gw inget banget, dia bilang kalo gw bukan anak kandung dari papah dan mamah gw, melainkan gw anak dr panti asuhan yg dari bayi di adopsi ama mereka, jadi siapa gw ini? Dan kenapa papah dan mamah ga pernah ngasih tau gw? gw harus gimana??? "
" jadi tujuan lo ngelakuin kyk gini, lo bermaksud apa? "
" selama ini gw hidup mewah dan enak, saat hujan gw di jemput mobil agar ga kehujanan, dan saat ga hujan gw punya motor bagus... gw cuma pengen ngerasaain jadi orang yg ga punya, dan gw sendiri jg ga tau, sebelumnya orang tua kandung gw itu kaya apa ga. gw merasa hutang banyak banget ama keluarga ini sah... "
" jika gw robot, gw akan tetap jadi robot. Jadi lo ga perlu ngelakuin kyk gini, semua manusia pasti punya rahasia besar, dan saat mereka mengetahuinya. seharusnya mereka ga lari, tapi tetap menjadi diri mereka dan ga melakukan hal bodoh melainkan menjadi lebih baik. "
" terus gw harus mulai dari mana??? "
" lo tanya ke papah mamah yg baik agar semuanya bisa mengalir baik lagi. "
Dan tetesan air mata viona mulai mereda, dan gw masih jinjit memayungi viona dr air hujan yang mulai dingin.
" terus apa yg buat lo ga takut ama petir? lo mayungin gw gini padahal dari tadi petir terang banget kesana kesini "
" gw ga bisa ngelihat lo ngelakuin hal bodoh sendirian di tengah badai kyk gini "
" lo udah baik banget ama gw, gw harap lo ga akan berubah "
" pasti, ayo cepet pulang "

Dan sore ini gw ama viona melangkah pulang di tengah hujan lebat dan petir yang kuat.
setelah momen tersebut berlalu akhirnya gw ama viona lulus smp. Dan setelah kelulusan tersebut gw ga pernah lagi melihat viona. Bahkan dia ga dateng pas reunian. kenangan gw ama dia cuma satu, yaitu surat kecil dari viona sebelum kita di wisuda. Bertuliskan.

" JIKA AKU ROBOT AKU AKAN TETAP MENJADI ROBOT, DAN TIDAK AKAN MELAKUKAN HAL BODOH MELAINKAN MENJADI LEBIH BAIK, DAN JANGAN PERNAH BERUBAH, AKU AKAN DATANG KE RUMAH POHON BERSAMAMU DAN SAAT ITU TIBA KAMU YANG TERAKTIR AKU. ~ VIONA "

sekian cerpen ke-5 dari saya... Semoga mampu mengisi malam minggu kalian semua.


Penulis : sahidin
Terbit : 4 Juni 2016
Hobi : main game, renang, baca komik, dan rebahan.
Makanan fav : rendang dan ramen.